Cirebon, 27 Juni 2024, Dalam rangka merespons perkembangan teknologi informasi yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam layanan kesehatan mental dan spiritual, Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Religious Therapy Framework di Era Digital” pada Kamis, 27 Juni 2024.
FGD ini menghadirkan tiga panelis utama yang memiliki latar belakang keilmuan dan praktik dalam bidang tasawuf, psikoterapi, dan pendidikan digital. Panelis pertama adalah Dr. Naeila Rifatil Muna, S.Psi, M.Pd, M. Psi Psikolog, yang juga menjabat sebagai Ketua Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Dalam sambutannya, Dr. Naeila menyampaikan terima kasih kepada para narasumber dan peserta, khususnya kepada Syukri Alfauzi Harlis Yurnalis, M.P.I, selaku Sekretaris Prodi Tasawuf dan Psikoterapi UIN Imam Bonjol Padang, yang telah hadir secara langsung untuk berdiskusi mengenai peta jalan terapi religius di era digital.
Sebagai panelis kedua, Syukri Alfauzi Harlis Yurnalis, M.P.I memaparkan materi tentang pentingnya asesmen kesehatan mental di era digital, termasuk potensi penggunaan media digital sebagai instrumen untuk identifikasi dini kondisi psikologis individu. Ia juga menyoroti tantangan etis dan perlunya sensitivitas religius dalam praktik asesmen online.
Panelis ketiga, Dr. Andri Azis Putra, M.Phil, dosen Tasawuf dan Psikoterapi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, mengulas lebih dalam tentang pola terapi religius berbasis digital. Ia menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi seperti aplikasi mobile, platform konseling daring, serta konten terapi berbasis dzikir dan tafakur, menjadi peluang besar dalam menghadirkan layanan spiritual yang adaptif dan terjangkau oleh masyarakat luas.
FGD ini dimoderatori oleh Muhammad Ikhsan Ghofur, M.A., yang mengarahkan jalannya diskusi dengan dinamis dan penuh interaksi. Para peserta FGD yang terdiri dari dosen dan mahasiswa turut aktif memberikan pandangan dan masukan, sehingga menghasilkan sejumlah rekomendasi awal dalam pengembangan framework terapi religius digital yang integratif, saintifik, dan berbasis nilai-nilai tasawuf.
Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam merumuskan arah dan model terapi keagamaan yang tidak hanya kontekstual terhadap kebutuhan zaman, tetapi juga tetap berakar kuat pada nilai-nilai spiritual Islam